Kota Palembang, Sumatera Selatan, mendistribusikan sebanyak 3.000 paket makan siang bergizi secara cuma-cuma pada hari pertama pelaksanaan program unggulan Pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo dan Gibran.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan nutrisi masyarakat serta mendukung kesehatan dan kesejahteraan komunitas setempat.
Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Sunarto, di Palembang pada Senin menyampaikan bahwa Badan Gizi Nasional Palembang telah menyiapkan dan mendistribusikan 3.000 paket makan siang bergizi secara gratis.
Berikut daftar penyaluran jumlah porsi makan siang bergizi ke lima sekolah di Palembang:
- SMP Negeri 19 Palembang: 1.098 siswa
- SMP Negeri 33 Palembang: 594 siswa
- SD Negeri 25 Palembang: 606 siswa
- SD Negeri 24 Palembang: 604 siswa
- TK Panca Bhakti I: 26 siswa
Makanan bergizi tersebut dirancang dan disiapkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menggunakan sistem katering. Proses persiapannya dilakukan di Jalan Sei Hitam No. 1233, RT 02/RW 06, Kelurahan Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan.
Sementara itu, Kepala BPOM Palembang, Yani, memastikan bahwa menu makan siang bergizi gratis yang disajikan telah terjamin keamanannya. Menu tersebut bebas dari zat berbahaya seperti formalin maupun bahan kimia berbahaya lainnya, sehingga aman untuk dikonsumsi.
“Ya kami melakukan uji sampel makan siang bergizi hari ini tidak kami temukan zat kimia seperti formalin dan kami katakan aman ya,” katanya.
Kepala SD Negeri 25 Palembang, Wiwin Purwanti, menyampaikan bahwa para siswanya menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam menikmati makanan bergizi yang disediakan. Namun, ia juga mencatat bahwa sebagian siswa masih ada yang kurang menyukai sayuran, meskipun menu tersebut dirancang seimbang dan kaya nutrisi.
Ia berharap menu yang disajikan, seperti tahu, tempe, sempolan isi ayam, sayuran, dan buah pisang, dapat divariasikan lebih kreatif. Dengan begitu, anak-anak yang kurang menyukai sayuran dapat lebih tertarik untuk mengonsumsinya, sehingga kebutuhan gizi mereka tetap terpenuhi.
“Ya divariasi ya seperti sayuran yang disajikan lebih menarik bisa dibuat seperti tahu sayur, dan sebagainya agar siswa lebih menyukainya,” kata dia.
Seorang siswa kelas 5 SD Negeri 25, Vathan Kusuma Dinata, mengungkapkan bahwa rasa sayuran yang disajikan terasa sedikit hambar baginya. Ia pun berharap menu makan siang tersebut dapat dilengkapi dengan lauk seperti ayam goreng untuk menambah cita rasa.
Porsinya cukup kak, tapi sayurannya hambar, dan semoga ada ayam gorengnya kak,” kata Vathan.