Ratusan hektare lahan pertanian di daerah Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sering kali terendam oleh air pasang laut (rob), yang mengakibatkan para petani mengalami kerugian besar akibat gagal panen.
Para petani di daerah tersebut saat ini menuntut agar Kementerian Pekerjaan Umum (PU) segera mengambil langkah untuk membangun tanggul penahan air yang dapat melindungi lahan pertanian mereka dari ancaman banjir rob.
Ketua Kelompok Tani Cilamaya Wetan, H. Tabroni, menyatakan bahwa banjir rob yang terjadi hampir setiap tahun telah menghancurkan tanaman padi dan mengancam keberlanjutan pasokan pangan di wilayah tersebut.
“Lahan kami terendam air laut akibat banjir rob. Setiap kali banjir terjadi, banyak tanaman padi yang rusak, menyebabkan gagal panen. Kami mengalami kerugian besar,” kata Tabroni, Sabtu (4/1/2025).
Tabroni juga menambahkan bahwa permasalahan ini telah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa adanya solusi yang memadai.
Para petani berharap agar pemerintah segera membangun tanggul di sepanjang pesisir Cilamaya Wetan untuk menghalangi intrusi air laut yang merusak lahan pertanian mereka.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Anggodo, saat berdialog dengan para petani di Karawang, menyatakan komitmennya untuk mendukung permintaan pembangunan tanggul guna mengatasi permasalahan banjir rob yang merugikan mereka.
“Kami akan segera mengajukan permohonan dan usulan ke presiden. Untuk irigasi, kami targetkan terealisasi pada Januari. Sementara itu, pembangunan tanggul memerlukan waktu lebih lama. Jadi kami mohon kesabaran dari masyarakat,” ujar Dody terkait usulan pembangunan Tanggul Cilamaya Wetan.
Ia juga menjelaskan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum akan mengambil tindakan-tindakan strategis untuk mengatasi permasalahan kekurangan air, seperti penerapan pompanisasi atau perbaikan saluran induk irigasi melalui penyodetan agar distribusi air menjadi lebih optimal.
“Kami akan berkoordinasi dengan semua pihak terkait, karena ini merupakan kebutuhan mendesak bagi masyarakat dan petani di Karawang,” tambahnya.
Banjir rob yang terjadi setiap tahun tidak hanya menghancurkan hasil pertanian, tetapi juga mengancam kestabilan ekonomi dan sosial masyarakat yang tinggal di daerah pesisir.
Para petani berharap, dengan dibangunnya tanggul penahan, mereka dapat mengelola lahan pertanian mereka dengan tenang, tanpa perlu khawatir akan ancaman banjir yang dapat merugikan hasil panen.
Pemerintah daerah, bersama dengan para petani, berharap agar Kementerian Pekerjaan Umum segera memberikan solusi yang nyata dan efektif untuk mengatasi masalah yang telah berlangsung lama ini.
Pembangunan tanggul penahan banjir rob di Cilamaya Wetan menjadi kebutuhan yang sangat mendesak untuk melindungi lahan pertanian serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan para petani di daerah tersebut.
Dukungan serta tindakan cepat dari pemerintah pusat sangat diharapkan untuk segera mengatasi persoalan ini dan mencegah kerugian lebih lanjut bagi masyarakat.